Sudah hampir setengah tahun bumi bersedih akibat Corona Virus yang melanda dunia. Berbagai macam hal dilakukan agar orang-orang dapat menjalankan kehidupan seperti biasanya, namun tetap aman terhindar dari Covid-19. Khususnya bagaimana penanggulangan di Indonesia perihal Sistem Pendidikan ketika menghadapi Covid-19 ini.
Virus yang tersebar akibat udara ini memaksa kita untuk menjaga jarak sehingga muncul lah sebutan Social Distancing. Dengan minimal jarak 6 kaki yang dianggap sudah cukup aman bagi kita bersosial secara langsung. Masalahnya adalah bagaimana anak-anak dapat mengenyam pendidikan dengan selayaknya namun tetap aman? Berikut ini adalah beberapa gagasan yang dipilih oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Perubahan Kurikulum Sementara Terkait Kasus Virus Corona
Nadiem Makarim, Mendikbud Indonesia mengakui adanya desakan dari pihak KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) untuk mengatur kurikulum darurat di masa pandemi Covid-19. Pasalnya memang social distancing begitu terasa sulit bagi para pelajar akibat tidak bisa bertatap muka langsung dengan pengajar. Nadiem pun berpikir harus segera ada untuk sementara waktu, namun sayangnya perubahan kurikulum sendiri tidaklah mudah.
Retno Listyarti selaku Komisioner Bidang Pendidikan KPAI pun mengakui bahwa standar isi dan standar penilaian pada kurikulum ini harus ditentukan terlebih dahulu. Kemudian ditanda-tangani Permendikbud, barulah di rubah dan disahkan oleh Menteri. Meskipun pihak KPAI menyadari tidak mudahnya perubahan Kurikulum namun menurutnya, minimal jika sudah ada penetapan standar darurat hal tersebut bisa menjadi acuan para pendidik dan peserta didik.
Belajar Online (Daring) Demi Berjalannya Kegiatan Belajar Mengajar
Beruntungnya kita hidup dizaman canggih tentunya dapat mempermudah segala hal. Apalagi untuk saat ini kita tidak bisa leluasa menghadapi dunia secara langsung. Dengan memanfaatkan akses internet, sistem pembelajaran bisa dilakukan secara online. Guru akan membuka kelas melalui video call bersama anak-anaknya untuk tetap dapat menyampaikan dan menjelaskan ilmu meskipun tidak bertatap muka secara langsung.
Nadiem Makarim Mengumumkan Pengalihan Dana BOS Untuk Pembelian Kuota Internet Guru Dan Siswa
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang digunakan untuk membantu biaya kebutuhan sekolah seperti perlengkapan atau pembetulan sekolah ini memang cukup membantu Pendidikan Indonesia. Baru-baru ini Nadiem Makarim mengizinkan penggunaan dana BOS untuk biaya pembelian kuota internet bagi guru dan siswa.
Dengan rendah hati Nadiem Makarim merasa masih belum bisa banyak membantu dan bertanggung jawab atas tugasnya. Namun hal ini sesungguhnya bisa dirasakan sangat membantu meskipun masih ada kendala lainnya dari sistem Belajar Online Daring ini.